Kandangserang, 8 Oktober 2025 — Ide-ide segar dan inovatif kembali lahir dari tangan-tangan kreatif siswa SMAN 1 Kandangserang. Melalui kegiatan ekstrakurikuler Green and Clean (GNC), para siswa menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara yang menarik dan bermanfaat. Pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, GNC mengadakan kegiatan bertajuk “MELON GALON”, yaitu pembelajaran kreatif menanam buah melon menggunakan wadah dari galon bekas.
Menanam Nilai dari Barang Bekas
Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah plastik, khususnya galon air mineral, yang sering kali hanya menjadi sampah tanpa nilai guna. Dari situlah muncul gagasan untuk memanfaatkan galon bekas menjadi pot tanam yang produktif. Alih-alih dibuang, galon-galon tersebut dibersihkan, dipotong, dan disulap menjadi wadah tanam yang menarik serta ramah lingkungan.
Para siswa kemudian menanam bibit melon di dalam galon tersebut menggunakan tanah, pupuk organik, dan sistem penyiraman sederhana. Tujuannya bukan hanya menghasilkan tanaman yang sehat, tetapi juga melatih kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.
Konsep “MELON GALON” ini mengajarkan bahwa barang bekas pun dapat bernilai tinggi jika dikelola dengan ide dan semangat inovatif. Melalui kegiatan ini, siswa belajar melihat peluang ekonomi dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar mereka.
Kolaborasi Bersama Dinas Pertanian
Kegiatan GNC kali ini juga mendapat dukungan dan pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan. Petugas dari dinas hadir memberikan arahan mengenai cara menanam melon yang baik, mulai dari pemilihan bibit, pengolahan media tanam, hingga cara perawatan agar tanaman tumbuh subur.
Dengan bimbingan langsung dari ahli pertanian, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik nyata tentang pertanian modern dan ramah lingkungan. Kerjasama ini sekaligus menjadi bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan instansi pemerintah dalam menanamkan semangat “green living” sejak dini.
Antusiasme dan Semangat Siswa
Sejak pagi, halaman belakang sekolah terlihat ramai oleh para siswa yang membawa galon bekas dari rumah. Mereka bekerja sama menyiapkan media tanam, mengisi tanah, memberi pupuk, dan menanam bibit melon dengan penuh semangat.
Para siswa pun bersemangat memantau pertumbuhan bibit melon yang mereka tanam, berharap bisa melihat buah hasil kerja keras mereka beberapa minggu ke depan.
Pembina GNC: Belajar Kreatif, Peduli Lingkungan
Pembina ekstrakurikuler GNC, Bapak Sunardi, M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari pendidikan karakter berbasis lingkungan.
“Melalui MELON GALON, siswa belajar untuk peduli terhadap lingkungan sekaligus berpikir kreatif. Dari bahan bekas yang sederhana, mereka bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi SMAN 1 Kandangserang sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan dan mendukung program Green School. Dengan kegiatan semacam ini, siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab terhadap alam sekitar.
Dari Galon Bekas Tumbuh Harapan Baru
Setelah tahap penanaman, siswa akan terus memantau pertumbuhan tanaman hingga panen tiba. Nantinya, hasil panen melon akan dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah atau dijual secara sederhana sebagai bagian dari latihan wirausaha hijau (green entrepreneurship). Dari sini, mereka belajar bahwa menjaga lingkungan dapat berjalan seiring dengan kegiatan ekonomi produktif.
Kegiatan MELON GALON membuktikan bahwa pendidikan lingkungan tidak harus membosankan. Dengan semangat gotong royong, ide kreatif, dan bimbingan yang tepat, siswa SMAN 1 Kandangserang mampu menjadikan limbah sebagai sumber pembelajaran dan inspirasi.
Dari galon bekas yang mungkin dianggap tidak berharga, tumbuhlah bibit harapan baru — harapan tentang generasi muda yang peduli, inovatif, dan siap menanam kebaikan bagi bumi serta masa depan mereka sendiri.
keren GnC SMANSER, sukses selalu
BalasHapus