Kegiatan Kokurikuler Kelas XII SMAN 1 Kandangserang
“Dari Limbah Menjadi Rupiah”
Kamis, 25 September 2025, pada hari yang penuh semangat, SMAN 1 Kandangserang kembali menyelenggarakan salah satu program unggulan dalam bidang non-akademik, yaitu kegiatan kokurikuler. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi pembelajaran di luar kelas yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas kepada peserta didik.
Kali ini, kegiatan kokurikuler diperuntukkan bagi siswa kelas XII dengan mengusung tema yang sangat relevan dengan isu lingkungan dan kewirausahaan, yaitu “Dari Limbah Menjadi Rupiah”. Tema ini dipilih sebagai wujud nyata upaya sekolah dalam mendukung gerakan peduli lingkungan sekaligus menumbuhkan semangat kreativitas serta jiwa wirausaha di kalangan siswa.
Kreativitas dari Barang Bekas
Di era modern ini, masalah sampah dan limbah tekstil menjadi salah satu isu penting. Banyak pakaian, kaos, maupun baju bekas yang tidak lagi dipakai kemudian hanya menumpuk dan berakhir menjadi sampah. Melalui kegiatan kokurikuler ini, siswa kelas XII ditantang untuk berpikir kreatif dengan cara mengolah kaos atau baju bekas menjadi produk baru yang bernilai guna dan bernilai jual, yaitu totebag.
Totebag dipilih karena bentuknya sederhana, fungsional, dan sedang menjadi tren di kalangan anak muda maupun masyarakat umum. Dengan sedikit keterampilan menjahit dan memotong, baju bekas dapat disulap menjadi totebag yang unik, ramah lingkungan, serta memiliki daya tarik estetik yang tidak kalah dengan produk baru di pasaran.
Dalam prosesnya, siswa belajar untuk:
-
Memilih bahan yang tepat, misalnya kaos katun atau kain bekas yang masih layak digunakan.
-
Mendesain pola totebag sesuai dengan ukuran dan model yang diinginkan.
-
Menggunting dan menjahit dengan teknik sederhana namun rapi.
-
Menghias totebag dengan sablon sederhana, lukisan tangan, maupun tambahan aksesoris agar terlihat menarik.
Hasil karya siswa ini membuktikan bahwa limbah tidak selamanya menjadi sampah tak berguna, melainkan bisa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Menumbuhkan Jiwa Kreatif dan Wirausaha
Kegiatan “Dari Limbah Menjadi Rupiah” tidak hanya sekadar proyek kreatif, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran kewirausahaan. Setelah berhasil membuat totebag dari baju bekas, siswa didorong untuk memikirkan bagaimana produk tersebut bisa dipasarkan dan dijual.
Dalam diskusi kelompok, banyak ide muncul, seperti memasarkan produk melalui media sosial, menjual di bazaar sekolah, atau bahkan menjadikannya sebagai souvenir kegiatan sekolah. Hal ini memberikan gambaran nyata kepada siswa bahwa kreativitas dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan apabila dikelola dengan baik.
Melalui kegiatan ini, siswa juga belajar tentang konsep reduce, reuse, recycle (3R). Mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam mengurangi limbah dengan cara memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Dari sinilah, terbentuk kesadaran bahwa menjaga lingkungan bisa sejalan dengan menciptakan nilai ekonomi.
Belajar di Luar Kelas: Pengalaman yang Bermakna
Salah satu tujuan utama dari kegiatan kokurikuler adalah memberikan pengalaman belajar di luar kelas. Proses membuat totebag dari bahan bekas membuat siswa belajar hal-hal baru yang tidak mereka dapatkan di mata pelajaran formal.
Beberapa manfaat yang dirasakan siswa antara lain:
- Meningkatkan keterampilan praktis – siswa belajar menjahit, memotong, dan mendesain produk.
- Menumbuhkan kreativitas – setiap totebag memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing sesuai ide kreatif siswa.
- Menanamkan kepedulian lingkungan – siswa memahami pentingnya mengurangi sampah tekstil.
- Membangun kerja sama tim – kegiatan dilakukan berkelompok sehingga siswa belajar berkolaborasi.
- Melatih jiwa kewirausahaan – siswa merasakan pengalaman bagaimana limbah bisa diubah menjadi barang bernilai jual.
Dengan demikian, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran tidak hanya terbatas pada teori di dalam kelas, tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk keterampilan hidup yang bermanfaat.
Apresiasi dan Harapan
Pihak sekolah sangat mengapresiasi kreativitas dan semangat siswa kelas XII yang mampu menghasilkan karya totebag dari bahan bekas dengan hasil yang membanggakan. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa SMAN 1 Kandangserang berkomitmen dalam mendukung program pendidikan berkarakter, pendidikan lingkungan, dan pendidikan kewirausahaan.
Harapannya, melalui kegiatan kokurikuler ini, siswa tidak hanya mampu memahami konsep daur ulang dan pemanfaatan limbah, tetapi juga dapat mengembangkannya menjadi peluang usaha di masa depan. Dengan cara ini, para siswa diharapkan menjadi generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif, mandiri, peduli lingkungan, serta memiliki daya saing di dunia nyata.
Kegiatan kokurikuler kelas XII SMAN 1 Kandangserang dengan tema “Dari Limbah Menjadi Rupiah” merupakan salah satu wujud nyata pendidikan berbasis pengalaman. Melalui pembuatan totebag dari kaos dan baju bekas, siswa belajar bahwa kreativitas dapat melahirkan peluang, limbah dapat berubah menjadi berkah, dan kepedulian lingkungan dapat sejalan dengan nilai ekonomi.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para siswa semakin terlatih untuk berpikir kritis, bertindak kreatif, dan berani mencoba hal baru. Semoga semangat mengubah limbah menjadi rupiah ini terus tumbuh dan menjadi bagian dari gaya hidup positif para siswa, baik di sekolah maupun setelah mereka lulus nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar